Token AI Agent Alami Penurunan Drastis

Isyarat bakal adanya penurunan suku bunga yang lebih rendah memicu anjloknya token berbasis agen artificial intelligence (AI Agent), khususnya SOL yang turun 5,5% hari ini.

Menurut Chris Cung, CEO dan Pendiri Titan Exchange, AI Agent ini menjadi salah satu sektor terpanas di dunia kripto. Hanya tiga bulan sejak Goatseus Maximus (GOAT), memecoin yang memulai meta AI, sektor AI Agents ini mencapai kapitalisasi pasar tertinggi sepanjang masa mereka dengan nilai US$20 miliar atau sekitar Rp325,2 triliun.

Managing Director Dragonfly Haseeb Qureshi memperkirakan bahwa hype AI Agent saat ini akan mati pada akhir tahun 2025.

Baca juga: Apa Itu AI Agent? Panduan untuk Pemula

Token-token AI Agents Lainnya yang Mengalami Penurunan

Token Virtuals Protocol (VIRTUAL), mengalami penurunan 31,83% selama sepekan terakhir, meskipun pada hari ini mengalami kenaikan hampir 9%. Kemudian Artificial Superintelligence Alliance (FET), yang merupakan gabungan dari tiga proyek AI (Fetch.ai, Ocean Protocol, dan SingularityNET), mengalami penurunan sebanyak 20% dalam sepekan terakhir, dan pada hari ini mengalami kenaikan 3,27%.

Lalu ada ai16z (AI16Z) yang hari ini berhasil rebound sebanyak 11,65% setelah mengalami penurunan hampir 45% dalam sepekan terakhir. Untuk token AI Agent dengan kapitalisasi pasar terbesar keempat Freysa AI (FAI) mengalami penurunan 20,25% dalam sepekan terakhir.

Untuk Goatseus Maximus (GOAT), tokennya berhasil rebound mencapai 8% pada hari ini, namun selama sepekan terakhir menderita penurunan hingga 32,55%.

Baca juga: Market Cap Token AI Agent Tembus US$16 Miliar Berkat Hype ai16z